Oelamasi, kupangmedia.com
– Sekretaris Daerah Kabupaten Kupang Hendrik Paut membuka secara resmi
Rapat Koordinasi penyelenggaraan Penanggulangan Bencana Antar OPD
Kabupaten Kupang dan Instansi terkait dengan tema Dampak Perubahan Iklim dan Ancaman Kekeringan
dalam wilayah Kabupaten Kupang , yang bertujuan menyatukan persepsi dan
membangun kerjasama antar OPD dan Instansi terkait penanggulangan
bencana daerah, Selasa (03/10/2017) di Gereja Getsemani Asam Tiga
Naibonat.
Sekda Paut mengapresiasi pelaksanaan Rakor penanggulangan Bencana
yang melibatkan semua unsur mulai dari TNI-Polri, swasta, LSM dan
masyarakat. Sekda Paut mengungkapkan bencana dapat terjadi kapan saja
tanpa diketahui namun bisa diantisipasi sebaik mungkin sehingga
meminimalisir kerugian dan korban. Kerjasama antara semua pihak,
pemangku kepentingan dalam mengantisipasi bencana merupakan langkah yang
sangat tepat karena Pemerintah tidak mungkin berkerja sendiri dalam
mengantisipasi dan menanggulangi bencana yang datang.
“Dengan adanya kerjasama dalam penanggulangan bencana di Kabupaten
Kupang, kita dapat meminimalisir kerugian dan akibat yang ditimbulkan
oleh bencana yang datang,” tandas Paut.
Bencana sendiri menurut Paut dapat disebabkan karena faktor alam
seperti musim hujan, angin besar dan lain sebagainya yang menimbulkan
banjir, longsor dan terpaan angin keras, namun ada penyebab lain yakni
ulah manusia yang tidak bertanggung jawab.
Lebih lanjut Sekda Paut menambahkan identifikasi potensi bencana di
wilayah Kabupaten Kupang sudah diketahui, sehingga lewat rapat bersama
ini kita samakan pehamanan terkait antisipasi bencana sesuai dengan
kewenangan kita masing-masing dan tetap mengedepankan koordinasi dan
komunikasi secara intens termasuk dengan Pemerintah Provinsi dan Pusat.
“Bencana terjadi tanpa diduga namun dapat diantisipasi secara baik
sehingga tidak menimbulkan kerugian yang besar,” ungkap Paut.
Pada kesempatan tersebut Paut berpesan kepada Penanggulangan Bencana
Kabupaten Kupang untuk terus membangun kerjasama dan koordinasi dengan
semua pihak sehingga ketika terjadi bencana, dan saat situasi darurat
bencana masyarakat dapat dibantu dengan baik. “Penting untuk jadi
perhatian kita adalah bagaimana membantu masyarakat yang terkena bencana
dapat ditolong dan diperhatikan,” sebut Paut.
Ketua Panitia Rakord, Lemuel Lewan Meru dalam laporannya mengatakan
Rapat Koordinasi Penanggulangan Bencana ini diharapkan menyamakan
persepsi terkait penyelenggaraan penanggulangan bencana dari tahap pra
bencana, saat terjadinya bencana dan pasca bencana.
Menyadari peran dan fungsi masing-masing dalam penyelenggaraan
penanggulangan bencana, lanjut Lewan Meru membuat komitmen sesuai
peranan dan fungsi masing-masing instansi terkait situasi tanggap
darurat. “Kita menyepakati pemahaman tentang tugas dan fungsi Forum
Pengurangan Resiko Bencana Kabupaten Kupang bersinergi antara semua
unsur baik TNI-POLRI, Basarnas, BMKG, PMI, LSM dan kami BPBD,”
pungkasnya.
Hadir pada Rakord tersebut Kepala BPBD Kab. Kupang Charles Pandie,
mewakili Polres Kupang, AKP. Moris Ilu, Perwakilan Dandim Pelda Alfonso
Pareira, Tim Basarnas Ida Bagus Surya Wirawan, PMPB/FPRB, Julius
Nakmofa. (hms*)